Keraton Yogyakarta Dan Motif Larangan Yang Menarik


Desain Motif Anyaman Batik Riau / 49 Contoh Motif Seni Anyaman Batik
Desain Motif Anyaman Batik Riau / 49 Contoh Motif Seni Anyaman Batik from daisya-images.blogspot.com

Keraton Yogyakarta dan Motif Larangan yang Menarik

Apa itu Motif Larangan?

Motif larangan adalah sebuah motif yang dapat ditemukan di batik keraton Yogyakarta. Motif ini berbentuk serupa dengan sebuah lorong atau jalur yang kompleks, kemudian di tengahnya ada sebuah gerobak yang di dalamnya terdapat sebuah kotak. Motif ini biasanya memiliki warna seperti hijau, merah, hitam, dan ungu. Motif ini merupakan salah satu motif yang paling banyak digunakan di Keraton Yogyakarta.

Apa yang Membuat Motif Larangan Menarik?

Motif Larangan memiliki sebuah makna yang menarik. Menurut cerita, motif larangan diciptakan karena adanya perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, yaitu agar seluruh penduduk Keraton Yogyakarta tidak boleh menggunakan aksesoris, pakaian, dan sebagainya yang berasal dari luar Keraton. Oleh karena itu, motif larangan juga disebut dengan sebutan "motif larangan sultan".

Bagaimana Cara Membuat Motif Larangan?

Meskipun motif larangan terlihat kompleks, proses pembuatannya tidaklah sulit. Proses pembuatannya meliputi beberapa tahap, yaitu pembuatan desain, pencetakan desain, pewarnaan, dan pengeringan. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu kurang lebih sekitar satu hari atau lebih. Selain itu, bahan yang digunakan pun harus diperhatikan, yaitu kain batik, kain katun, dan benang kain.

Apa Keunikan Batik Keraton Yogyakarta?

Keunikan batik keraton Yogyakarta terletak pada motif-motif khas yang digunakan, seperti motif larangan, motif kawung, motif padi, dan lain-lain. Motif-motif tersebut memiliki makna spiritual yang kuat. Selain itu, warna yang digunakan juga menjadi salah satu yang membuat batik keraton Yogyakarta menjadi begitu berbeda dari batik lainnya.

Bagaimana Cara Memelihara Batik Keraton Yogyakarta?

Untuk memelihara batik keraton Yogyakarta, sebaiknya Anda mencuci baju batik dengan menggunakan detergen khusus batik. Pastikan detergen tersebut tidak mengandung zat pemutih. Selain itu, gunakan air hangat untuk mencuci batik, dan jangan gunakan air panas. Setelah itu, Anda harus menggunakan jemuran untuk mengeringkan batik, dan jangan dilipat sebelum benar-benar kering.


Disqus Comments